MASYARAKAT
PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN
TUGAS : ILMU SOSIAL DASAR
NAMA : RINTO IRAWAN
KELAS : 1IA01
NPM : 59414447
JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA
A.MASYARAKAT
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
R.Linton
seorang ahli antropologi mengemukakan bahwa masyarakat adalah setiap
kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama,sehingga mereka
ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir
tentang dirinya dalam satu
kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
Syarat-syarat dalam suatu masyarakat sebagai berikut
:
1. Harus ada sekumpulan manusia dan harus banyqak
bukan lah sekumpulan hal lain baik binatang maupun lainnya.
2. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di
suatu daerah tertentu.
3. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang
mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
B. Masyarakat Perkotaan
Masyarakat kota sering disebut sebagai urban
community, yangmana lebih ditekankan pada sifat dan ciri kehidupannya berbeda
dengan masyarakat pedesaan. Hal ini dikarenakan mereka lebih memiliki perhatian
khusus terhadap aspek-aspek tertentu dalam kehidupannya seperti halnya
penggunakan pakaian cara makan dan gaya hidup yang serba mewah dan menganggap semua itu adalah hal yang wajib
dilakukan agar strata sosial mereka berada diatas atau memiliki kedudukan
sosial yang tinggi dibandingkan oleh mayarakat pedesaan pada umumnya.
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota
yaitu :
a). Kurangnnya kehidupan keagamaan dibandingkan
dengan keagamaan di desa ,kegiatan peribadatan hanya sering terlihat di masjid,gereja
dan tempat lainnya. Masyarakat perkotaan lebih memperdulikan masalah
keduniawian dibandingkan dengan
masyarakat pedesaan.
b). Masyarakat perkotaan pada umumnya hidup
individualistis karena mereka pada umunya dapat mengurus hidupnya sendiri tanpa
bantuan orang lain.bahkan dalam suatu kehidupan keluarga hal ini terjadi karena
adanya perbedaan kepentingan,kesibukan dan sebagainnya.
c). Pembagian
waktu masyarakat kota jauh lebih tegas dan memiliki batas-batas yang nyata.Dalam
kata lain kehidupan masyarakat kota lebih disiplin waktu karena bagi mereka
waktu adalah uang tempat dimana mereka dapat bekerja.
d) . Masyarakat kota lebih mudah mendapatkan
pekerjaan dikarenakan luasnya lapangan pekerjaan di kota yang memungkinkan
banyakna lowongan yang dapat di ambil di banding kan di desa yang notabene
masyarakat bertani karena kurangnya lapangan pekerjaan.
e). Masyarakat kota memiliki pola pikir yang
rasional yang menyebabkan interaksi yang terjadi karena faktor pribadi.
f). Masyarakat kota lebih mudah menerima
perubahan-perubahan yang ada baik segi sosial maupun dala aspek lainnya atau
jauh lebih terbuka dibandingkan masyarakat pedesaan.
Ciri-ciri yang membedakan desa dengan kota :
1. Jumlah
dan kepadatan penduduk
2. Lingkungan
hidup
3. Mata
pencaharian
4. Corak
kehidupan sosial
5. Stratifikasi
sosial
6. Mobilitas
sosial
7. Pola
intersaksi sosial.
C. Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan
ditandai dengan pemilikan
ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu
perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat
kuat yang hakikatnya,
bahwa seseorang merasa
merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari
masyarakat dimana ia
hidup dicintainya serta mempunyai
perasaan bersedia untuk
berkorban setiap waktu
demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat,
karena beranggapan sama sama
sebagai anggota masyarakat
yang saling mencintai
saling menghormati,
mempunyai hak tanggung
jawab yang sama
terhadap keselamatan dan kebahagian bersama
di dalam masyarakat.
Adapun yang
menjadi ciri-ciri masyarakat
pedesaan antara lain
sebagai berikut :
a) Di
dalam masyarakat pedesaan
di antara warganya mempunyai
hubungan yang lebih mendalam
dan erat bila
dibandingkan dengan masyarakat pedesaan diluar batas wilayahnya.
b) Sistem kehidupan
umumnya berkelompok dengan
dasar kekeluargaan
(Gemeinschaft atau paguyuban).
c) Cara berusaha
(ekonomi) adalah agraris
yang paling umum
yang sangat dipengaruhi alam seperti
: iklim, keadaan alam,
kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang
bukan agraris adalah
bersifat sambilan.
d) Masyarakat
tersebut homogen,seperti dalam hal mata pencaharian,agama,adat istiadat dan
lainnya.
D. Hubungan Pedesaan dengan Perkotaan
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua
komunitas yang terpisah sama sekali satu
sama lain. Bahkan
dalam keadaan yang
wajar di antara keduanya terdapat
hubungan yang erat,
bersifat ketergantungan, karena
di antara mereka saling
membutuhkan. Kota tergantung
pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya
akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur mayur, daging dan ikan.Desa
juga merupakan sumber tenaga
kasar bagi jenis jenis
pekerjaan tertentu di kota,
misalnya saja buruh bangunan
dalam proyek proyek
perumahan, proyek pembangunan
atau perbaikan jalan
raya atau jembatan dan
tukang becak. Mereka
ini biasanya adalah
pekerja-pekerja musiman. Pada saat
musim tanam mereka,
sibuk bekerja di
sawah. Bila pekerjaan di
bidang pertanian mulai
menyurut, sementara menunggu
masa panen mereka merantau
ke kota terdekat untuk
melakukan pekerjaan apa
saja yang tersedia.
Sebaliknya,
kota menghasilkan barang-barang
yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian,
alat dan obat-obatan
pembasmi hama pertanian, minyak
tanah, obat-obatan untuk
memelihara kesehatan dan
alat transportasi. Kota juga
menyediakan tenaga-tenaga yang
melayani bidang bidang jasa yang
dibutuhkan oleh orang
desa tetapi tidak
dapat dilakukannya sendiri, misalnya
saja tenaga-tenaga di
bidang medis atau
kesehatan, montir montir, elektronika
dan alat transportasi serta
tenaga yang mampu memberikan bimbingan
dalam upaya peningkatan
hasil budi daya
pertanian, peternakan
ataupun perikanan darat.
Dalam
kenyataannya hal ideal
tersebut kadang-kadang tidak
terwujud karena adanya beberapa
pembatas. Jumlah penduduk
semakin meningkat, tidak terkecuali
di pedesaan. Padahal,
luas lahan pertanian
sulit bertambah, terutama di
daerah yang sudah
lama berkembang seperti
pulau Jawa. Peningkatan basil
pertanian hanya dapat
diusahakan melalui intensifikasi
budi daya di bidang
ini. Akan tetapi,
pertambahan basil pangan
yang diperoleh melalui upaya
intensifikasi ini, tidak
sebanding dengan pertambahan
jumlah penduduk, sehingga pada
suatu saat hasil
pertanian suatu daerah
pedesaan hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan penduduknya
saja, tidak kelebihan yang dapat
dijual lagi. Dalam
keadaan semacam ini,
kota terpaksa memenuhi
kebutuhan pangannya dari
daerah lain, bahkan
kadang-kadang terpaksa
mengimpor dari luar
negeri. Peningkatan jumlah
penduduk tanpa diimbangi dengan perluasan
kesempatan kerja ini
pada akhirnya berakibat
bahwa di pedesaan terdapat
banyak orang yang
tidak mempunyai mata
pencaharian tetap. Mereka ini
merupakan kelompok pengangguran,
baik sebagai pengangguran penuh
maupun setengah pengangguran.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Drs.
Ahmadi Abu,” Ilmu Sosial Dasar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta 2009.
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
No comments:
Post a Comment