ILMU
PENGETAHUAN,TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
TUGAS : ILMU SOSIAL DASAR
NAMA : RINTO IRAWAN
KELAS : 1IA01
NPM : 59414447
JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA
A.
ILMU
PENGETAHUAN
Ilmu pengetahuan
atau science adalah pengetahuan yang tersusun sistematis dengan mengguanakan
pemikiran ,pengetahuan mana selalu dapat di periksa dan di telaah dengan kritis
oleh setiap orang lain yan ingin selalu mengetahuinya.atau dapat juga dikatakan
bawha ilmu pengetahuan adalah
seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia
dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan
rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup
pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar
pengetahuan
(knowledge), tetapi merangkum
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji
dengan seperangkat metode
yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.
Ilmu pengetahuan
hendaknya dikembangkan manusia untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Ilmu
pengetahuan yang di kedalikan oleh manusia-manusia yang tidak bermoral telah membawa
maut da penderitaan yang begitu dahsyat kpada umat manusia,sehingga manusia di
dunia ini tetap mendambakan perdamaian abadi dengan penemuan-penemuan ilmu yang
modern dan canggih ini . Karena itu para
ahli filsafat seperti Descartes menyatakan bahwa “ ilmu pengetauan merupakan
serba budi” menurut immanuel kant “ilmu pengetahun merupakan persatuan antara
budi dan pengalaman.
Dari pandangan
diatas dapatlah dikemukaan bahwa ilmu pengetahuan selain tersusun secara
sistematisdengan pemikiran juga harus mengndung niali etis atau moral.
B.TEKNOLOGI
Dalam konsep
yang pragmatis dengan
kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah
dikatakan, bahwa ilmu
pengetahuan (body of knowledge), dan teknologi
sebagai suatu seni
(state of art)
yang mengandung pengertian berhubungan dengan
proses produksi; menyangkut cara bagaimana
berbagai sumber, tanah, modal,
tenaga kerja dan
keterampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi.
"Secara konvensional mencakup
penguasaan dunia fisik dan biologis,
tetapi secara luas juga
meliputi teknologi sosial,
terutama teknologi sosial pembangunan
(the social technology of development)
sehingga teknologi itu adalah
metode sistematis untuk
mencapai setiap tujuan
insani." (Eugene
Staley, 1970).
Dari bahasan
di atas jelas,
bahwa teknologi social
pembangunan memerlukan semua science
dan teknologi untuk
dipertemukan dalam menunjang
tujuan-tujuan pembangunan, misalnya perencanaan dan programing pembangunan,
organisasi pemerintah dan
administrasi negara untuk pembangunan sumber-sumber
insani (tenaga kerja,
pendidikan dan latihan), dan teknik pembangunan khusus dalam
sektor-sektor seperti pertanian,
industri, dan kesehatan.
C.KEMISKINAN
Kemiskinan ialah sesuatu
yang nyata adanya, bagi mereka yang tergolong miskin,mereka sendiri merasakan
dan menjalani kehidupan miskin tersebut.
Kemiskinan adalah
keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan
dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.
Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara
yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll.
Kemiskinan
dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
- Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
- Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi. Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah diatasi daripada dua gambaran yang lainnya.
- Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia. Gambaran tentang ini dapat diatasi dengan mencari objek penghasilan di luar profesi secara halal. Perkecualian apabila institusi tempatnya bekerja melarang.
Kemiskinan lazimnya
dilukiskan sebagai kurangnya
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan
hidup yang pokok.
dikatakan berada di
bawah garis kemiskinan apabila
pendapatan tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan
hidup yang paling pokok
seperti pangan, pakaian,
tempat berteduh, dll.
(Emil Salim, 1982).
D. TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
Kemajuan suatu
teknoklogi erat kaitannya denfgan
tingkat kemiskinan,tetai belum tentu suatu nergara yang melek teknologi pun
tidak memiliki masyarakat yang miskin.
Hubunngan antara
kemiskinan da teknologi jika di pandang dari sisi negatif adalah semakin
ketatnya persaingan tenaga kerja dalam suatu negara yang mana memungkinkan
munculnya penggangguran apalagi pda suatu negara berkembang.hal ini dikarenakan
tidak meratanya kemjuan teknologi dalam negara tersebut . Tetapi di lain
sisi kemajuan teknologi memberikan
banyak kemudaahan bagi manusia dan dapat mengurangi yang namanya tingkat
kemiskinan dalam suatu negara ,misalnya kemajuan teknologi yang diiringi dengan
kemampuan manusia dalam menguasai teknologi tersebut dapat membantu mereka
untuk mendapatkan pekerjaan untuk negara berkembangpun adalah suatu batu
loncatan ,misalnya kemajuan teknologi dala suatu perusahaaan akan sangat
membantu ,dengan adanya bantuan robot pada industri mau itu makanan ,tekstil
dan lainnnya maka akan mempercepat proses produksi dalam pabrik sehinnga untung
yang didapatkan lebih besar da mengurang penggunaan karyawan yang ada.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa teknologi dapat menjadi senjata berbahaya ataupun
penolong dalam suatu negara tetapi tergantung dari sisi mana manusia itu
menilainnya. Dan kemiskinan tidak seharusnya benar-benar hilang kemiskinan hanyalah
harus di perbaiki hinngga masyarakat benar-benar mau untuk maju dan berubah
lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Drs.
Ahmadi Abu,” Ilmu Sosial Dasar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta 2009.
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
3.
Harwantiyoko
Neltje F. Katuuk, “ MKDU Ilmu Sosial Dasar ”,Penerbit Gunadarma, Jakarta,
Januari 1997
No comments:
Post a Comment