widget

Saturday, June 20, 2015



“ILMU BUDAYA DASAR”



TUGAS : ILMU SOSIAL DASAR
“Akal,Pikiran,Jasmani Dan Rohani Dalam Budi Pekerti”

NAMA            : RINTO IRAWAN
KELAS           : 1IA01           
NPM               : 59414447
JURUSAN      : TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS GUNADARMA

PENDAHULUAN

Dalam rangka membangun kualitas sumber  daya  manusia  yang dapat  diharapkan  oleh  bangsa  Indonesia  saat ini, tentunya harus dipersiapkan sedini mungkin, mulai dari tingkat pendidikan yang paling dasar. Berbagai hal yang dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia yang memiliki moral, kepribadian dan watak yang baik, tentunya yang paling mendasar adalah ditentukan oleh  Budi Pekerti manusia tersebut beserta unsur pendidikan jasmani dan rohani serta akal pikirannya .
Pendidikan Nasional Berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk  watak serta  peradaban  bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam mewujudkan tujuan pendidikan  tersebut,  tentunya  berbagai  lingkungan pendidikan yang harus diketahui lebih ditingkatkan dalam berbagai pelaksanaan dan penyelenggaraannya. Salah satu fungsinya harus menjadi perhatian dan sebagai ujung tombak untuk mencetak manusia yang berkualitas adalah sumber daya manusia yang profesional, harus diawali dari pendidikan Budi Pekerti.
Salah satu upaya untuk pencapaian hal tersebut adalah dengan menjaga pola pikiran dan pola kehidupan yang positif yang akan membuat budi pekerti manusia tumbuh berkembang alami karena begitu kompleksnya proses yang terjadi. Didalam tugas ” Ilmu Budaya Dasar “ ini kita akan membahas betapa pentingnya keterkaitan atara  Akal,Pikiran ,Jasmani dan Rohani  seseorang dalam Budi pekerti .







1.                  Akal,Pikiran,Jasmani dan Rohani dalam Budi Pekerti

a.      Akal



Akal adalah suatu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan yang salah dan yang benar serta menganalisis sesuatu yang kemampuannya sangat tergantung luas pengalaman dan tingkat pendidikan, formal maupun informal, dari manusia pemiliknya. Jadi, akal bisa didefinisikan sebagai salah satu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk mengingat, menyimpulkan, menganalisis, menilai apakah sesuai benar atau salah.

Namun, karena kemampuan manusia dalam menyerap pengalaman dan pendidikan tidak sama. Maka tidak ada kemampuan akal antar manusia yang betul-betul sama.

Akal berasal dari bahasa Arab 'aql yang secara bahasa berarti pengikatan dan pemahaman terhadap sesuatu. Pengertian lain dari akal adalah daya pikir (untuk memahami sesuatu), kemampuan melihat cara memahami lingkungan, atau merupakan kata lain dari pikiran dan ingatan. Dengan akal, dapat melihat diri sendiri dalam hubungannya dengan lingkungan sekeliling, juga dapat mengembangkan konsepsi-konsepsi mengenai watak dan keadaan diri kita sendiri, serta melakukan tindakan berjaga-jaga terhadap rasa ketidakpastian yang esensial hidup ini.
Akal juga bisa berarti jalan atau cara melakukan sesuatu, daya upaya, dan ikhtiar. Akal juga mempunyai konotasi negatif sebagai alat untuk melakukan tipu daya, muslihat, kecerdikan, kelicikan. Akal fikiran tidak hanya digunakan untuk sekedar makan, tidur, dan berkembang biak, tetapi akal juga mengajukan beberapa pertanyaan dasar tentang asal-usul, alam dan masa yang akan datang. Kemampuan berfikir mengantarkan pada suatu kesadaran tentang betapa tidak kekal dan betapa tidak pastinya kehidupan ini.

Freud membagi manusia menjadi tiga wilayah pokok, antara lain:
1. id, yang mempersamakan id dengan instink atau naluri
2. ego, yang merupakan akal fikiran
3. super ego, yakni adat kebiasaan sosial dan kaidah moral

            Sesuai kebutuhan mutlak yang tidak dapat ditawar-tawar, dipercayakan kepada instink, maka diberikan pada akal (ego) peran yang strategis dalam perencanaan bentuk pemuasan terhadap instink (id) sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang diajukan oleh kenyataan yang rasional serta tuntutan adat kebiasaan sosial dan kepercayaan (super ego).
Kant mengatakan bahwa apa yang kita katakan rasional itu adalah suatu pemikiran yang masuk akal tetapi menggunakan ukuran hukum alam.Dengan kata lain, rasional adalah kebenaran akal yang diukur dengan hukum alam, menurut Kant.
Contoh : 

Pesawat terbang yang beratnya ratusan ton, kok bisa terbang ?
Jawabannya adalah Ya, dengan alasan karena pesawat itu telah dirancang sesuai dengan hukum alam. Itu rasional. Lain halnya dengan cerita Nabi Musa yang melemparkan tongkatnya ke tanah, lantas tongkat itu menjadi ular, segera saja Anda mengatakan bahwa itu tidak rasional karena menurut hukum alam adalah tidak mungkin tongkat dapat berubah menjadi ular.
b.      Pikiran
Pikiran adalah gagasan dan proses mental. Berpikir memungkinkan seseorang untuk merepresentasikan dunia sebagai model dan memberikan perlakuan terhadapnya secara efektif sesuai dengan tujuan, rencana, dan keinginan. Kata yang merujuk pada konsep dan proses yang sama diantaranya kognisi, pemahaman, kesadaran, gagasan, dan imajinasi.
Berpikir melibatkan manipulasi otak terhadap informasi, seperti saat kita membentuk konsep, terlibat dalam pemecahan masalah, melakukan penalaran, dan membuat keputusan.
Berpikir adalah fungsi kognitif tingkat tinggi dan analisis proses berpikir menjadi bagian dari psikologi kognitif.

Proses dasar

Mekanisme dasar dari sel otak manusia merefleksikan proses pencocokan pola atau pengenalan pola. Saat seseorang melakukan refleksi, situasi baru dan pengalaman baru dinilai berdasarkan apa yang diingat. Untuk membuat penilaian ini, pikiran mempertahankan pengalaman saat ini dan mengurutkan pengalaman masa lalu yang relevan. Hal tersebut dilakukan dengan mempertahankan agar pengalaman kini dan masa lalu sebagai pengalaman yang terpisah. Pikiran dapat mencampur, mencocokkan, menggabungkan, menukar, dan mengurutkan konsep-konsep, persepsi, dan pengalaman. Proses ini disebut penalaran. Logika adalah ilmu tentang penalaran. Kesadaran akan proses penalaran ini adalah jalan masuk kedalam kesadaran .
c.       Jasmani Dan Rohani



Jasmani dan Rohani kerat kaitannya dengan pendidikan kejasmanian dan kerohanian. Pendidikan  jasmani  pada  hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan  aktivitas  fisik  untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Peningkatan  dan  pengembangan  pendidikan  jasmani  dan  kesehatan  pada pendidikan  dasar  diarahkan  pada  peningkatan  kesehatan  jasmani  dan  rohanian dalam rangka pembinaan watak, di- siplin, dan sportivitas.


Sedangkan Kesehatan Rohani seseorang adalah kesehatan dan kebersihan hati seseorang yang diwujudkan dalam ucapan dan tingkah lakunya setiap hari ,dan  Kesehatan Rohani seseorang juga berhubungan dengan kedekatannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, dimana saat manusia memiliki ikatan yang kuat anatara dirinya dengan sang pencipta . Maka secara otomatis  saat Kesehatan Jasmani  dan Kesehatanakan Rohani seseorang  terjaga dengan baik,Budi Pekerti seseorang pun menjadi lebih baik.

BERIKUT INI BEBERAPA MANFAAT  JIKA KITA MENJAGA KESEHATAN JASMANI


Dari bagan diatas  dapat disimpulkan bahwa  suatu aktifitas dapat membuat kesegaran jasmani dan dari situlah pola pikir  kitapun dapat berkembang .
d.      Budi Pekerti
Budi pekerti pada kamus bahasa Indonesia merupakan kata majemuk dari kata budi dan pekerti. Budi berarti sadar atau yang menyadarkan atau alat kesadaran. Pekerti berarti kelakuan. Secara terminologi, kata budi ialah yang ada pada manusia yang berhubungan dengan kesadaran, yang didorong oleh pemikiran, rasio yang disebut dengan nama karakter. Sedangkan pekerti ialah apa yang terlihat pada manusia, karena didorong oleh perasaan hati, yang disebut behavior. Jadi dari kedua kata tersebut budipekerti dapat diartikan sebagai perpaduan dari hasil rasio dan rasa yang bermanifestasi pada karsa dan tingkah laku manusia. Penerapan budi pekerti tergantung kepada pelaksanaanya. Budi pekerti dapat bersifat positif maupun negatif. Budi pekerti itu sendiri selalu dikaitkan dengan tingkah laku manusia. Budi pekerti didorong oleh kekuatan yang terdapat di dalam hati yaitu rasio. Rasio mempunyai tabiat kecenderungan kepada ingin tahu dan mau menerima yang logis, yang masuk akal dan sebaliknya tidak mau menerima yang analogis, yang tidak masuk akal.
Selain unsur rasio di dalam hati manusia juga terdapat unsur lainnya yaitu unsur rasa. Perasaan manusia dibentuk oleh adanya suatu pengalaman, pendidikan, pengetahuan dan suasana lingkungan. Rasa mempunyai kecenderungan kepada keindahan Letak keindahan adalah pada keharmonisan susunan sesuatu, harmonis antara unsur jasmani dengan rohani, harmonis antara cipta, rasa dan karsa, harmonis antara individu dengan masyarakat, harmonis susunan keluarga, harmonis hubungan antara keluarga. Keharmonisan akan menimbulkan rasa nyaman dalam kalbu dan tentram dalam hati. Perasaan hati itu sering disebut dengan nama “hati kecil” atau dengan nama lain yaitu “suara kata hati”, lebih umum lagi disebuut dengan nama hati nurani. Suara hati selalu mendorong untuk berbuat baik yang bersifat keutamaan serta memperingatkan perbuatan yang buruk dan brusaha mencegah perbuatan yang bersifat buruk dan hina.
Setiap orang mempunyai suara hati, walaupun suara hati tersebut kadang-kadang berbeda.. Hal ini disebabkan oleh perbedaan keyakinan, perbedaan pengalaman, perbedaan lingkungan, perbedaan pendidikan dan sebagainya. Namun mempunyai kesamaan, yaitu keinginan mencapai kebahagiaan dan keutamaan kebaikan yang tertinggi sebagai tujuan hidup.
2.                  Hubungan Akal,Pikiran,Jasmani dan Rohani dalam Budi Pekerti 
Akal,Pikiran,Jasmani dan Rohani  di  dalam Budi Pekerti sangat erat kaitannya karena manusia sebagai objek  yang memiliki akal  yang digunakan untuk berfikir serta jasmani atau tubuh yang sehat juga Rohani yang bersih akan membantu menentukan Budi Pekerti seseorang.
Akal adalah kemampuan pikir manusia sebagai kodrat alami yang dimiliki manusia. Berpikir adalah  perbuatan operasional yang mendorong untuk aktif berbuat demi kepentingan dan peningkatan hidup manusia. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa fungsi akal adalah untuk berfikir.  Kemampuan berfikir manusia mempunyai fungsi mengingat kembali apa yang telah diketahui sebagai tugas dasarnya untuk memecahkan masalah dan akhirnya membentuk tingkah laku . Yang mana berfikir dalam praktiknya membutuhkan kesehatan Jasmani untuk melakukan itu semua. Serta dengan adanya kesehatan itu kita mampudalam Berfikir positif menandakan bahwa seseorag pun telah memiliki kerohanian yang baik pula.
Budi adalah akal yang merupakan unsur rohani dalam kebudayaan. Budi diartikan sebagai batin manusia, panduan akal dan perasaan yang dapat menimbang baik buruk segala sesuatu.
Jadi jelas bahwa fungsi akal dan budi manusia adalah menunjukkan martabat manusia dan kemanusiaan sebagai pemegang amanah makhluk tertinggi di alam raya ini.
Pekerti adalah apa yang terlihat pada manusia, karena didorong oleh perasaan hati, yang disebut behavior. Kata budi pekerti dalam kamus Bahasa Indonesia adalah tingkah laku, perangai, akhlak. Budi pekerti mengandung makna perilaku yang baik, bijaksana dan manusiawi. Di dalam perkataan itu tercermin sifat, watak seseorang dalam perbuatan sehari-hari. Budi pekerti sendiri mengandung  pengertian yang positif. Namun penggunaan atau pelaksanaannya yang mungkin negatif.

3.                  Kesimpulan

Berdasarkan materi diatas kita dapat menyimpulkan bahwa Akal,Pikiran,Jasmani dan Rohani sangatlah beterkaitan dengan Budi Pekerti ,mausia  yang  memiliki jasmani yang sehat maka akan mampu berfikir positif dan manusia yang berfikir positif menggunakan akalnya dengan baik begitupula manusia yang berakal dan berfikir positif pastinya memiliki kesehatan rohaniah yang baik itu semua sangat berhubungan dengan Budi Pekerti seseorang karena Budi Pekerti seseorang akan dapat dinilai dari tuturkata,perilaku dan kesehariannya.

4.                  Daftar Pustaka

[1]http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/2013/01/11/budi-pekerti-dan-akal/
[6]Tri Prasetya, Joko. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 1991

No comments:

Post a Comment