TUGAS 2IA07
BAHASA INDONESIA 2

DISUSUN OLEH :
1. Anggi Ed’driana Putri
2. Galuh Agita
3. Hendro Utomo
4. Muhamad Sadan D.C
5. Rinto Irawan
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA 2014
KATA
PENGANTAR
Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena tanpa ridho dan ikhlas Nya-lah kami tidak dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih
kepada pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung membantu kami
dalam mengerjakan karya tulis ini. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas yang diberikan dalam mata kuliah Bahasa Indonesia 2 di Universitas
Gunadarma.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khusunya
kepada Dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena itu penulis menerima saran maupun kritik secara terbuka.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua orang.
Depok,
27 Juni 2016
Tim Penulis
DAFTAR
ISI
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Karya ilmiah merupakan karya tulis
yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan
oleh seorang penulis atau peneliti untuk memberitahukan sesuatu hal secara
logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk
mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran
tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.
Tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal
yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun tulisan
tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah
sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Tradisi keilmuan menuntut para
calon ilmuan (mahasiswa) bukan sekadar menjadi penerima ilmu. Akan tetapi,
sekaligus sebagai pemberi (penyumbang) ilmu.
Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan cendikiawan
tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang
tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan
wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada
teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Istilah karya ilmiah disini
adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya
didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.
Karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper)
dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan
penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang
ingin dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Macam-macam
laporan ilmiah
2. Ciri-ciri
laporan ilmiah
3. Syarat
penulisan laporan ilmiah
4. Manfaat
laporan ilmiah
5. Kerangka
laporan ilmiah
1.3 Tujuan Masalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
tentang macam-macam laporan, ciri-ciri laporan ilmiah, syarat penulisan laporan
ilmiah, manfaat laporan ilmiah, dan kerangka laporan ilmiah.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan
yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh
seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang
dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Definisi yang dikemukakan oeh Brotowidjoyo (1985 : 8-9)
adalah, “Karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta
dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.” Karya ilmiah
harus ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat
akibatnya. Kebenaran dalam karya ilmiah itu adalah kebenaran yang
objektif-positif, sesuai dengan data dan fakta di lapangan, dan bukan kebenaran
yang normatif.
Ada
berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium,
dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari
kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam
karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan
penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi,
khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah
seperti makalah, laporan praktikum,
dan skripsi (tugas
akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi
dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada
mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan
penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam
bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada
mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan
penelitian.
2.2 Manfaat Karya Ilmiah
Manfaat
penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut :
1. Melatih
untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
2. Melatih
untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
3. Mengenalkan
dengan kegiatan kepustakaan;
4. Meningkatkan
pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
5. Memperoleh
kepuasan intelektual;
6.
Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
7.
Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan
untuk penelitian selanjutnya
2.3 Bentuk-Bentuk Karya
Ilmiah
1. Karya
Tulis
Karya
tulis adalah karangan ilmiah yang lazim diberikan kepada siswa sekolah menengah
mengenai salah satu aspek satu mata pelajaran. Di dalamnya terdapat komponen masalah,
tujuan penulisan, pembahasan, dan kesimpulan. Panjangnya kurang lebih sepuluh
halaman ketikan dua spasi pada “kertas ukuran A4”.
2. Makalah
Makalah adalah karangan ilmiah yang ditulis untuk
disajikan dalam seminar atau simposium. Tebalnya sekitar 15 halaman diketik
satu setengah spasi pada kertas ukuran A4, termasuk abstrak dan daftar pustaka.
Makalah juga harus disusun berdasarkan hasil penelitian,
entah penelitian lapangan maupun penelitian pustaka. Jadi, semua komponen
penelitian ada tercakup di dalamnya. Namun, format susunannya tidak perlu
formal seperti pada skripsi, tesis, dan disertasi. Abstrak yang diletakkan pada
awal makalah, biasanya berisi tujuan penulisan, masalah penulisan, dan hasil
atau kesimpulan. Abstrak lazim berisi kata kunci dari abstrak itu.
Kemajuan
teknologi dewasa ini tidak menuntut penyaji makalah membacakan makalahnya
melainkan hanya menjelaskan makalah dari power point yang
ditayangkan.
3. Skripsi
Skripsi
adalah karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat
orang lain yang ditulis untuk menjadi syarat tugas akhir pada pendidikan strata
satu (S1).
Masalah yang diajukan berkenaan dengan salah satu aspek yang menjadi substansi
bidang keilmuan yang ditekuni. Skripsi memiliki bobot yang lebih tinggi dari
sebuah karya tulis. Semua komponen penelitian yang dikemukakan pada subbab 8.1
harus jelas tampak dalam sebuah skripsi.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan
fakta- fakta empiris-objektif baik berdasarkan peneliian langsung (observasi
lapangan) maupun penelitian tidak langsung (study kepustakaan). Pembahasan
dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu logis dan
empiris. Jumlah halaman untuk skripsi minimal 60 halaman. Kalau karya tulis
tidak diujikan, dan makalah disajikan dalam suatu seminar atau suatu pertemuan
ilmiah, maka skripsi diujikan di muka suatu sidang ujian skripsi.
4. Tesis
Tesis
adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam pendidikan strata dua. Isinya
merupakan pendalaman dari salah satu aspek atau segi program studi yang
diikuti. Tesis juga diujikan dalam satu sidang ujian tesis.
Penulisan tesis bertujuan mensintesikan ilmu yang
diperoleh dari perguruan tinggi guna memperluas khazanah ilmu yang telah
didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah ini terutama berupa
temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu
hal yang menjadi tema tesis tersebut. Jumlah halaman untuk Tesis minimal 80
halaman.
5. Disertasi
Disertasi
adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam pendidikan strata tiga. Isinya
merupakan tinjauan filosofis terhadap satu aspek atau segi dari bidang ilmu
yang diteliti. Penekanan pada aspek filosofis ini menjadi ciri pada pendidikan
strata tiga. Mengapa? Karena induk dari segala ilmu adalah filsafat. Mereka
yang sudah menyelesaikan pendidikan strata tiga atau yang telah menyelesaikan
disertasi dikatakan pengetahuannya telah sampai pada tingkat filsafat. Maka
itu, di Inggris atau di negara lain, mereka yang telah lulus dalam pendidikan
strata tiga diberi gelar Ph.D (=Philosophy Degree). Artinya, telah mencapai
derajat filosof.
Disertasi merupakan suatu karangan ilmiah yang
mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data
dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya
dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau
penguji pada suatu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang hasil
penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam
terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari desertasi tersebut, penemuan
tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri, penulis desertasi berhak
menyandang gelar Doktor. Jumlah halaman untuk Disertasi minimal 250 halaman.
6. Laporan
Hasil Penelitian
Laporan
hasil penelitian adalah laporan yang dibuat setelah suatu penelitian dilakukan.
Laporan penelitian juga berisi komponen masalah, metode penelitian, objek
penelitian, instrumen penelitian, hasil yang dicapai. Lalu rekomendasi untuk
melakukan sesuatu yang lain berdasarkan hasil penelitian itu.
·
Macam-Macam Laporan Ilmiah
1.
Laporan Periodis
Laporan yang diserahkan setiap periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang status organisasi atau aktivitasnya. Laporan bulanan, triwulan, atau catur wulan atau tahunan oleh Kepala Bagian, Kepala Sekolah atau Pimpinan Pesero kepada pemegang pesero adalah contoh-contoh laporan periodis.
Laporan yang diserahkan setiap periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang status organisasi atau aktivitasnya. Laporan bulanan, triwulan, atau catur wulan atau tahunan oleh Kepala Bagian, Kepala Sekolah atau Pimpinan Pesero kepada pemegang pesero adalah contoh-contoh laporan periodis.
2.
Laporan Kemajuan
Laporan yang diserahkan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana usaha, seperti pembangunan bendungan dan proyek penelitian.
Laporan yang diserahkan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana usaha, seperti pembangunan bendungan dan proyek penelitian.
3.
Laporan Hasil Uji
Laporan yang diserahkan guna menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan suatu benda (biasanya berupa kesimpulan), seperti kondisi suatu bangunan, pabrik, atau sumber alam.
Laporan yang diserahkan guna menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan suatu benda (biasanya berupa kesimpulan), seperti kondisi suatu bangunan, pabrik, atau sumber alam.
4.
Laporan Rekomendasi
Laporan yang diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap sesuatu guna pertimbangan dalam tindakan berikutnya. Misalnya, laporan tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop, dan nasihat cara menaikkan efisiensinya.
Laporan yang diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap sesuatu guna pertimbangan dalam tindakan berikutnya. Misalnya, laporan tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop, dan nasihat cara menaikkan efisiensinya.
5.
Laporan Penelitian
Laporan yang diserahkan untuk memberi tahu tentang penemuan yang tidak diketahui sebelumnya dan diperoleh dari percobaan, penyelidikan, kuesioner, data akumulasi, dan sebagainya. Berbagai laboratorium lembaga penelitian, universitas, stasiun pertanian, stasiun meteorologi, kantor pemerintah, dan organisasi penelitian swasta secara tetap menerbitkan laporan-laporan itu.
Laporan yang diserahkan untuk memberi tahu tentang penemuan yang tidak diketahui sebelumnya dan diperoleh dari percobaan, penyelidikan, kuesioner, data akumulasi, dan sebagainya. Berbagai laboratorium lembaga penelitian, universitas, stasiun pertanian, stasiun meteorologi, kantor pemerintah, dan organisasi penelitian swasta secara tetap menerbitkan laporan-laporan itu.
Dengan
melihat penggolongan laporan ilmiah tersebut, suatu prinsip yang dapat
ditemui dalam setiap laporan ilmiah adalah kaidah-kaidah ilmiahnya, yang
mungkin berbeda-beda menurut setiap bidang ilmu. Walaupun sangat beragam
dan variatif, macam laporan ilmiah dapat dikategorikan menjadi hal-hal
berikut.
1. 1. Laporan
kemajuan ; yaitu laporan yang disampaikan untuk
melihat perkembangan kemajuan atau langkah yang telah ditempuh,
untuk melihat kemungkinan munculnya kesulitan dan bagaimana
rencana antisipasinya.
2. 2. Laporan
akhir ; laporan ini dapat didahului laporan kemajuan
untuk melihat pencapaian yang diperoleh antara yang dicerminkan
dalam usulan penelitian, laporan kemajuan, dan laporan akhir.
3. Laporan
berkala ; disusun untuk melihat suatu kinerja yang melibatkan karakter
keilmiahan, dalam suatu periode waktu tertentu sehingga dapat diperoleh
suatu gambaran dinamika dari periode yang satu dengan periode lainnya.
4. Laporan
hasil uji ; laporan ini perlu juga menyertakan
rekomendasi, setelah disampaikan informasi ilmiah tentang sesuatu,
karena dimungkinkan akan menjadi dasar suatu kebijakan tertentu.
·
Ciri-Ciri Laporan Ilmiah
Berikut
adalah ciri-ciri laporan ilmiah menurut Mukayat Brotowidjojo :
1. Pembacanya
seorang atau sekumpulan orang tertentu. Laporan dibuat atas permintaan
atau perintah. Mungkin juga laporan itu diserahkan atas prakarsa penulis
untuk mendapat kritik dari ahli-ahli terkemuka. Adakalanya laporan
berbentuk buku dan ditujukan kepada pembaca umum. Jika ditujukan kepada
umum biasanya laporan berbentuk pamflet atau selebaran.
2. Bentuk
laporan yang disajikan atas permintaan atau perintah itu biasanya berupa
laporan panjang yang terdiri atas: halaman judul, surat penyerahan, daftar
isi, pendahuluan, uraian pokok, dan sering juga lampiran. Laporan pendek
biasanya terdiri atas judul pokok dan nomornomor, dengan perlengkapan
seperti biasa dalam surat-menyurat formal.
3. Laporan
itu bersifat sangat objektif, maksudnya terutama untuk menyajikan fakta.
Jika ditarik kesimpulan, kesimpulan itu berupa induksi berdasar atas bukti
spesifi k. Jika dibuat suatu pujian atau rekomendasi, pendapat pribadi
atau prasangka harus dihindari jauh-jauh. Bila data laporan itu tak cukup
atau bertentangan satu dengan lainnya, pembaca dipersilakan untuk
menyadari bahwa konklusi dan rekomendasi yang disajikan bersifat tentatif.
4. Bahasa
dan nadanya formal. Kata ganti orang harus dihindari. Titik berat dan
tekanannya tidak berdasarkan pendapat penyaji data atau “Asal Bapak
Senang” yaitu agar pembaca terpenuhi seleranya. Seperti dalam karya tulis
ilmiah, dalam laporan harus tidak ada ungkapan pergaulan, bahasa kasar
atau makian, atau susunan kata dan ungkapan yang ceroboh.
5. Judul,
sub-judul, dan sub-sub judul, disusun dan diatur dengan perencanaan yang
mantik. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, mantik diartikan dengan (1) cara
berpikir yang hanya mendasarkan pikiran belaka; (2) perkataan yang benar.
Laporan yang disajikan dengan baik dapat digunakan sebagai acuan.
Adapun
ciri-ciri laporan ilmiah yang lainnya, yaitu sebagai berikut :
·
Struktur Sajian
Struktur
sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan
pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau
subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta
rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
·
Komponen dan Substansi
Komponen
karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
·
Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya
ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal,
dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang
pertama atau kedua.
·
Penggunaan Bahasa
Bahasa
yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata atau istilah dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang
baku.
·
Syarat Penulisan Laporan Ilmiah
1. Komunikatifyaitu
uraian yang disampaikan dapat dipahami pembaca. Kata dan kalimat yang disusun
penulis hendaknya bersifat denotatif, sehingga tidak menimbulkan penafsiran
ganda pada pembaca. Pemahaman penulis hendaknya sama dengan pemahaman pembaca.
2. Bernalar yaitu
tulisan itu harus sistematis, berurutan secara logis, ada kohesi dan koherensi,
dan mengikuti metode ilmiah yang tepat, dipaparkan secara objektif, benar, dan
dapat dipertanggungjawabkan.
3. Ekonomis yaitu
kata atau kalimat yag ditulis hendaknya diseleksi sedekimian rupa sehingga
tersusun secara padat berisi.
4. Berdasarkan
landasan teori yang kuat yaitu suatu hasil karya ilmiah bukan
subjektivitas penulisnya, tetapi harus berlandaskan pada teori – teori tertentu
yang dikuasai secara mendalam oleh penulis. Penulis melakukan kajian berdasar
teori – teori tersebut.
5. Tulisan
harus relevan dengan disiplin ilmu tertentu yaitu tulisan ilmiah
itu ditulis oleh seseorang yang menguasai suatu bidang ilmu tertentu. Maka,
tulisan ilmiahnya harus menunjukkan kedalaman wawasan dan kecermatan pikiran
berkaitan dengan disiplin ilmu tertentu tersebut. Penguasaan penulis pada disiplin
ilmu tertentu akan tampak melaluin teori, pendekatan, pemaparanyang selalu
berlandaskan pada prinsip – prinsip ilmu tertentu.
6. Memiliki
sumber penopang mutakhir yaitu tulisan ilmiah harus
mempergunakan landasan teori berupa teori mutakhir (terbaru). Penulis ilmiah
harus mencermati teori – teori mutakhir melalui penelusuran internet atau
jurnal ilmiah.
7. Bertanggung
jawab yaitu
sumber data, buku acuan, dan kutipan harus secara bertanggungjawab disebutkan
dan ditulis dalam karya ilmiah. Teknik penulisan yang tepat serta penggunaan
bahasa yang baik dan benar juga termasuk bentuk tanggung jawab seoranng penulis
karya ilmiah.
Mukayat
Brotowidjojo mengemukakan juga persyaratan bagi pembuat laporan
ilmiah itu yang menurutnya sama seperti bagi penulis karya tulis ilmiah
lainnya, yaitu sebagai berikut.
1. Memiliki
pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan. Sering
kali pengetahuan tangan pertama itu perlu dilengkapi dengan
pengetahuan dan pengalaman orang lain.
2.
Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan yang
baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya. Semua
kesimpulan yang dapat ditarik dan pernyataan-pernyataan umum harus dibuat
secara tepat. Bila ada hal-hal yang tak lengkap, ia harus
menyebutkan kekurangan-kekurangan itu dan apa sebabnya. Semua fakta
harus dicocokkan ulang. Satu kali saja pembaca laporan menemukan
pernyataan salah, ia akan meragukan isi seluruh laporan. Pernyataan yang
meragukan lebih baik dibuang saja, atau dijelaskan bahwa meragukan. Data
yang meyakinkan tidak boleh dibuang.
3.
Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat
harus menurut kenyataan; kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh
kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi itu berlawanan dengan yang
diharapkan, bahkan dapat berakibat merugikan bagi dirinya sendiri.
Pembuat laporan itu seperti sebuah ‘mesin pemikir’, yaitu bekerja tanpa
nafsu dan prasangka yang dapat mengelirukan pengertiannya atau
pernyataannya tentang fakta.
4.
Kemampuan untuk menganalisis dan
menyamaratakan. Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan
membagi-bagi subjek, memperlihatkan bagian-bagian yang berbeda, dan
menunjukkan kaitannya satu dengan yang lain. Berdasarkan uraian itulah
dengan cara induktif ia sampai kepada kesimpulan. Pelapor tidak boleh
membuat kesamarataan berdasarkan beberapa data saja, atau membuang
data yang ia anggap tidak mendukung konklusi yang diharapkannya, padahal
data itu tidak meragukan.
5.
Kemampuan mengatur fakta secara sistematis.
Penyajian laporan itu tidak harus diatur sistematis, mantik, supaya
pembacanya tidak meragukan tentang suatu perencanaan dan penalarannya.
6.
Pengertian akan kebutuhan pembaca. Laporan
itu disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang (tim) yang
spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang, istilah apa yang akan
dipakai, apa yang dapat dianggap sebagai sudah semestinya, apa yang
memerlukan lukisan dan penjelasan serta bagaimana menyusunnya, semuanya
itu tergantung pembacanya.
·
Jenis Laporan Ilmiah
1.
Laporan Lengkap (Monograf):
laporan hasil penelitian yang lengkap mencakup atau berisi :
-
Proses penelitian secara menyeluruh dengan
mengutarakan semua teknik dan pengalaman peneliti dalam melaksanakan
penelitian.
-
Teknik penulisan harus menjelaskan hal-hal
yang sebenarnya terjadi.
-
Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi
di setiap tahap analisis misalnya tentang peggantian/penukaran teknik/model
yang digunakan.
-
Menyampaikan kegagalan yang dialami dan
kendala yang dihadapi.
-
Artikel Ilmiah adalah perasan (inti sari)
dari laporan lengkap (monograf), yang disusun lebih padat dan disesuaikan
dengan jumlah halaman yang disediakan dalam jurnal-jurnal ilmiah.
2.
Laporan Ringkas (Summary Report) adalah
laporan yang disusun atau ditulis kembali berdasarkan artikel ilmiah atau
studi-studi yang berkenaan dengan kepentingan masyarakat dalam bentuk yang
mudah dipahami dan dengan bahasa yang tidak terlalu teknis. Laporan ini hanya
memuat temuan-temuan utama saja tanpa menyajikan desain dan metode yang dipakai
dalam melakukan penelitian.
3.
Laporan untuk Administrator dan Pembuat
Keputusan adalah
laporan yang memuat tentang hal-hal penting dalam pembuatan keputusan oleh
pihak pimpinan. Laporan ini tidak perlu dalam bentuk lengkap, karena pihak
administrator dan pembuat kebijakan tidak memerlukan laporan demikian.
·
Kerangka Laporan Ilmiah
Kerangka
karya ilmiah terdiri dari:
1.Bagian Pembuka
·
Cover
·
Halaman judul.
·
Halaman pengesahan.
·
Abstraksi
·
Kata pengantar.
·
Daftar isi.
2. Bagian Isi
Bab
I Pendahuluan
1.1 Latar
belakang masalah.
1.2 Perumusan
masalah.
1.3 Pembahasan
atau pembatasan masalah.
1.4 Tujuan
penelitian.
1.5 Manfaat
penelitian.
Bab
II Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
2.1 Pembahasan
teori
2.2 Kerangka
pemikiran dan argumentasi keilmuan
2.3 Pengajuan
hipotesis
Bab
III Metodologi penelitian
3.1 Waktu
dan tempat penelitian.
3.2 Metode
dan rancangan penelitian
3.3 Populasi
dan sampel.
3.4 Instrumen
penelitian.
3.5 Pengumpulan
data dan analisis data.
Bab
IV Hasil Penelitian
4.1 Jabaran
varibel penelitian.
4.2 Hasil
penelitian.
4.3 Pengajuan
hipotesis.
4.4 Diskusi
penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
Bab
V Penutupan
·
Kesimpulan
·
Saran
4.
Bagian penunjang
·
Daftar pustaka.
·
Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
·
Daftar Tabel
BAB
III
KESIMPULAN
Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan
yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh
seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang
dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Macam-macam
laporan ilmiah menurut Brotowidjoyo adalah sebagai berikut :
1. Laporan
Periodis
2. Laporan
Kemajuan
3. Laporan
Hasil Uji
4. Laporan
Rekomendasi
5. Laporan
Penelitian
Ciri-ciri
laporan ilmiah adalah sebagai berikut :
·
Struktur Sajian
·
Komponen dan Substansi
·
Sikap Penulis
·
Penggunaan Bahasa
Format
dari kerangka karya ilmiah adalah terdiri dari:
1.Bagian Pembuka
·
Cover
·
Halaman judul.
·
Halaman pengesahan.
·
Abstraksi
·
Kata pengantar.
·
Daftar isi.
2. Bagian Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar
belakang masalah.
1.2 Perumusan
masalah.
1.3 Pembahasan
atau pembatasan masalah.
1.4 Tujuan
penelitian.
1.5 Manfaat
penelitian.
Bab II Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
2.1 Pembahasan
teori
2.2 Kerangka
pemikiran dan argumentasi keilmuan
2.3 Pengajuan
hipotesis
Bab III Metodologi penelitian
3.1 Waktu
dan tempat penelitian.
3.2 Metode
dan rancangan penelitian
3.3 Populasi
dan sampel.
3.4 Instrumen
penelitian.
3.5 Pengumpulan
data dan analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian
4.1 Jabaran
varibel penelitian.
4.2 Hasil
penelitian.
4.3 Pengajuan
hipotesis.
4.4 Diskusi
penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
Bab V Penutupan
·
Kesimpulan
·
Saran
4. Bagian penunjang
·
Daftar pustaka.
·
Lampiran- lampiran antara lain instrumen
penelitian.
·
Daftar Tabel
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal. 2008. Dasar-Dasar
Penulisan Karya Ilmiah. Edisi Keempat. Jakarta: Grasindo
No comments:
Post a Comment