“ILMU BUDAYA DASAR”
TUGAS : ILMU SOSIAL DASAR
“Akal,Pikiran,Jasmani Dan Rohani Dalam Budi Pekerti”
NAMA :
RINTO IRAWAN
KELAS : 1IA01
NPM :
59414447
JURUSAN :
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
PENDAHULUAN
Dalam rangka membangun kualitas sumber daya manusia yang dapat diharapkan oleh bangsa Indonesia
saat ini, tentunya harus dipersiapkan sedini mungkin, mulai dari tingkat
pendidikan yang paling dasar. Berbagai hal yang
dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia yang memiliki moral, kepribadian dan
watak yang baik, tentunya yang
paling mendasar adalah ditentukan oleh Budi Pekerti manusia tersebut beserta unsur pendidikan jasmani dan rohani serta akal pikirannya .
Pendidikan
Nasional Berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bertujuan untuk
berkembangnya potensi
peserta didik
agar
menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Dalam mewujudkan
tujuan pendidikan
tersebut, tentunya
berbagai lingkungan
pendidikan yang harus diketahui lebih ditingkatkan dalam
berbagai
pelaksanaan dan penyelenggaraannya. Salah satu fungsinya harus menjadi perhatian dan sebagai ujung tombak untuk
mencetak manusia yang berkualitas adalah sumber
daya manusia yang profesional,
harus diawali dari pendidikan
Budi Pekerti.
Salah satu upaya untuk
pencapaian
hal tersebut adalah dengan
menjaga pola pikiran dan pola kehidupan yang positif yang akan membuat budi
pekerti manusia tumbuh berkembang alami karena begitu kompleksnya proses yang terjadi.
Didalam tugas ” Ilmu Budaya Dasar “ ini kita akan membahas betapa pentingnya
keterkaitan atara Akal,Pikiran ,Jasmani
dan Rohani seseorang dalam Budi pekerti
.
1.
Akal,Pikiran,Jasmani
dan Rohani dalam Budi Pekerti
a. Akal
Akal adalah suatu peralatan rohaniah manusia yang
berfungsi untuk membedakan yang salah dan yang benar serta menganalisis sesuatu
yang kemampuannya sangat tergantung luas pengalaman dan tingkat pendidikan, formal maupun informal, dari manusia
pemiliknya. Jadi, akal bisa didefinisikan sebagai salah satu peralatan rohaniah
manusia yang berfungsi untuk mengingat, menyimpulkan, menganalisis, menilai
apakah sesuai benar atau salah.
Namun,
karena kemampuan manusia dalam menyerap pengalaman dan pendidikan tidak sama.
Maka tidak ada kemampuan akal antar manusia yang betul-betul sama.
Akal berasal dari bahasa Arab 'aql yang secara bahasa berarti
pengikatan dan pemahaman terhadap sesuatu. Pengertian lain dari akal adalah
daya pikir (untuk memahami sesuatu), kemampuan melihat cara memahami
lingkungan, atau merupakan kata lain dari pikiran dan ingatan. Dengan akal,
dapat melihat diri sendiri dalam hubungannya dengan lingkungan sekeliling,
juga dapat mengembangkan konsepsi-konsepsi mengenai watak dan keadaan diri kita sendiri,
serta melakukan tindakan berjaga-jaga terhadap rasa ketidakpastian yang esensial hidup ini.
Akal juga bisa berarti jalan atau
cara melakukan sesuatu, daya upaya, dan ikhtiar. Akal juga mempunyai konotasi negatif
sebagai alat untuk melakukan tipu daya, muslihat, kecerdikan, kelicikan. Akal
fikiran tidak hanya digunakan untuk sekedar makan, tidur, dan berkembang biak,
tetapi akal juga mengajukan beberapa pertanyaan dasar tentang asal-usul, alam
dan masa yang akan datang. Kemampuan berfikir mengantarkan pada suatu kesadaran
tentang betapa tidak kekal dan betapa
tidak pastinya kehidupan ini.
Freud membagi manusia menjadi tiga wilayah pokok,
antara lain:
Sesuai kebutuhan mutlak yang tidak
dapat ditawar-tawar, dipercayakan kepada instink, maka diberikan pada akal
(ego) peran yang strategis dalam perencanaan bentuk pemuasan terhadap instink
(id) sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang diajukan oleh kenyataan yang rasional serta
tuntutan adat kebiasaan sosial dan kepercayaan (super ego).
Kant mengatakan bahwa apa yang kita
katakan rasional itu adalah suatu pemikiran yang masuk akal tetapi menggunakan
ukuran hukum alam.Dengan kata lain, rasional adalah
kebenaran akal yang diukur dengan hukum alam, menurut Kant.
Contoh :
Pesawat
terbang yang beratnya ratusan ton, kok bisa terbang ?
Jawabannya adalah Ya, dengan alasan
karena pesawat itu telah
dirancang sesuai dengan hukum alam. Itu rasional. Lain halnya dengan cerita Nabi Musa yang melemparkan tongkatnya ke
tanah, lantas tongkat itu menjadi ular, segera saja Anda mengatakan bahwa
itu tidak rasional karena menurut hukum alam adalah tidak mungkin tongkat dapat
berubah menjadi ular.
b.
Pikiran
Pikiran
adalah gagasan dan proses mental. Berpikir memungkinkan seseorang untuk
merepresentasikan dunia
sebagai model dan memberikan perlakuan terhadapnya secara efektif sesuai dengan
tujuan, rencana, dan keinginan. Kata yang merujuk pada konsep dan proses yang
sama diantaranya kognisi,
pemahaman, kesadaran, gagasan, dan imajinasi.
Berpikir
melibatkan manipulasi otak
terhadap informasi,
seperti saat kita membentuk konsep, terlibat dalam pemecahan masalah, melakukan
penalaran, dan membuat keputusan.
Berpikir
adalah fungsi kognitif tingkat tinggi dan analisis proses berpikir menjadi
bagian dari psikologi kognitif.
Proses dasar
Mekanisme
dasar dari sel otak manusia
merefleksikan proses pencocokan pola atau pengenalan pola. Saat seseorang melakukan
refleksi,
situasi baru dan pengalaman baru dinilai berdasarkan apa yang diingat. Untuk
membuat penilaian ini, pikiran mempertahankan pengalaman saat ini dan
mengurutkan pengalaman masa lalu yang relevan. Hal tersebut dilakukan dengan
mempertahankan agar pengalaman kini dan masa lalu sebagai pengalaman yang
terpisah. Pikiran dapat mencampur, mencocokkan, menggabungkan, menukar, dan
mengurutkan konsep-konsep, persepsi, dan pengalaman. Proses ini disebut
penalaran. Logika
adalah ilmu tentang
penalaran. Kesadaran akan proses penalaran ini adalah jalan masuk kedalam kesadaran
.
c.
Jasmani Dan
Rohani
Jasmani dan Rohani kerat kaitannya
dengan pendidikan kejasmanian dan kerohanian. Pendidikan jasmani
pada hakikatnya adalah proses
pendidikan yang memanfaatkan
aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam
kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional.
Peningkatan dan pengembangan
pendidikan jasmani dan
kesehatan pada pendidikan dasar
diarahkan pada peningkatan
kesehatan jasmani dan
rohanian dalam rangka pembinaan watak, di-
siplin, dan sportivitas.
Sedangkan
Kesehatan Rohani seseorang adalah kesehatan dan kebersihan hati seseorang yang
diwujudkan dalam ucapan dan tingkah lakunya setiap hari ,dan Kesehatan Rohani seseorang juga berhubungan
dengan kedekatannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, dimana saat manusia memiliki
ikatan yang kuat anatara dirinya dengan sang pencipta . Maka secara otomatis saat Kesehatan Jasmani dan Kesehatanakan Rohani seseorang terjaga dengan baik,Budi Pekerti seseorang
pun menjadi lebih baik.
BERIKUT INI BEBERAPA MANFAAT
JIKA KITA MENJAGA KESEHATAN JASMANI
Dari bagan diatas dapat disimpulkan bahwa suatu aktifitas dapat membuat kesegaran
jasmani dan dari situlah pola pikir
kitapun dapat berkembang .
d.
Budi Pekerti
Budi pekerti pada
kamus bahasa Indonesia merupakan kata majemuk dari kata budi dan pekerti.
Budi berarti sadar atau yang menyadarkan atau alat kesadaran. Pekerti berarti
kelakuan. Secara terminologi, kata budi ialah yang ada pada manusia yang
berhubungan dengan kesadaran, yang didorong oleh pemikiran, rasio yang disebut
dengan nama karakter. Sedangkan pekerti ialah apa yang terlihat
pada manusia, karena didorong oleh perasaan hati, yang disebut behavior. Jadi dari kedua kata tersebut budipekerti dapat
diartikan sebagai perpaduan dari hasil rasio dan rasa yang bermanifestasi pada
karsa dan tingkah laku manusia. Penerapan budi pekerti tergantung kepada
pelaksanaanya. Budi pekerti dapat bersifat positif maupun negatif. Budi pekerti
itu sendiri selalu dikaitkan dengan tingkah laku manusia. Budi pekerti didorong oleh kekuatan yang terdapat di dalam hati yaitu
rasio. Rasio mempunyai tabiat kecenderungan kepada ingin tahu dan mau menerima yang
logis, yang masuk akal dan sebaliknya tidak mau menerima yang analogis, yang
tidak masuk akal.
Selain unsur rasio di dalam hati manusia juga
terdapat unsur lainnya yaitu unsur rasa. Perasaan manusia dibentuk oleh adanya suatu pengalaman, pendidikan,
pengetahuan
dan suasana lingkungan.
Rasa mempunyai kecenderungan kepada keindahan Letak keindahan adalah pada
keharmonisan susunan sesuatu, harmonis antara unsur jasmani dengan rohani, harmonis antara cipta, rasa dan karsa, harmonis antara individu
dengan masyarakat,
harmonis susunan keluarga, harmonis hubungan antara keluarga.
Keharmonisan akan menimbulkan rasa nyaman dalam kalbu dan tentram dalam hati.
Perasaan hati itu sering disebut dengan nama “hati kecil” atau dengan nama lain
yaitu “suara kata hati”, lebih umum lagi disebuut dengan nama hati nurani. Suara hati selalu mendorong
untuk berbuat baik yang bersifat keutamaan serta memperingatkan perbuatan yang
buruk dan brusaha mencegah perbuatan yang bersifat buruk dan hina.
Setiap orang mempunyai suara hati, walaupun suara hati tersebut
kadang-kadang berbeda.. Hal ini disebabkan oleh perbedaan keyakinan,
perbedaan pengalaman,
perbedaan lingkungan,
perbedaan pendidikan dan sebagainya. Namun mempunyai kesamaan, yaitu keinginan
mencapai kebahagiaan dan keutamaan kebaikan yang tertinggi sebagai tujuan
hidup.
2.
Hubungan
Akal,Pikiran,Jasmani dan Rohani dalam Budi Pekerti
Akal,Pikiran,Jasmani
dan Rohani di dalam Budi Pekerti sangat erat kaitannya
karena manusia sebagai objek yang memiliki
akal yang digunakan untuk berfikir serta
jasmani atau tubuh yang sehat juga Rohani yang bersih akan membantu menentukan
Budi Pekerti seseorang.
Akal adalah kemampuan pikir manusia sebagai kodrat alami yang
dimiliki manusia. Berpikir adalah perbuatan operasional yang mendorong
untuk aktif berbuat demi kepentingan dan peningkatan hidup manusia. Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa fungsi akal adalah untuk berfikir.
Kemampuan berfikir manusia mempunyai fungsi mengingat kembali apa yang
telah diketahui sebagai tugas dasarnya untuk memecahkan masalah dan akhirnya
membentuk tingkah laku . Yang mana berfikir dalam praktiknya membutuhkan
kesehatan Jasmani untuk melakukan itu semua. Serta dengan adanya kesehatan itu
kita mampudalam Berfikir positif menandakan bahwa seseorag pun telah memiliki
kerohanian yang baik pula.
Budi adalah akal yang
merupakan unsur rohani dalam kebudayaan. Budi diartikan sebagai batin manusia,
panduan akal dan perasaan yang dapat menimbang baik buruk segala sesuatu.
Jadi jelas bahwa fungsi akal dan
budi manusia adalah menunjukkan martabat manusia dan kemanusiaan sebagai
pemegang amanah makhluk tertinggi di alam raya ini.
Pekerti adalah apa yang
terlihat pada manusia, karena didorong oleh perasaan hati, yang disebut
behavior. Kata budi pekerti dalam kamus Bahasa Indonesia adalah tingkah laku,
perangai, akhlak. Budi pekerti mengandung makna perilaku yang baik, bijaksana
dan manusiawi. Di dalam perkataan itu tercermin sifat, watak seseorang dalam
perbuatan sehari-hari. Budi pekerti sendiri mengandung pengertian yang
positif. Namun penggunaan atau pelaksanaannya yang mungkin negatif.
3.
Kesimpulan
Berdasarkan materi diatas kita dapat menyimpulkan
bahwa Akal,Pikiran,Jasmani dan Rohani sangatlah beterkaitan dengan Budi Pekerti
,mausia yang memiliki jasmani yang sehat maka akan mampu
berfikir positif dan manusia yang berfikir positif menggunakan akalnya dengan
baik begitupula manusia yang berakal dan berfikir positif pastinya memiliki
kesehatan rohaniah yang baik itu semua sangat berhubungan dengan Budi Pekerti
seseorang karena Budi Pekerti seseorang akan dapat dinilai dari
tuturkata,perilaku dan kesehariannya.
4.
Daftar
Pustaka
[1]http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/2013/01/11/budi-pekerti-dan-akal/
[6]Tri
Prasetya, Joko. Ilmu Budaya Dasar.
Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 1991